Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Dimana ICRC bekerja?

Dimana ICRC bekerja? Ketika pertempuran terjadi, banyak orang yang terjebak dalam kekerasan dan memerlukan bantuan dengan cepat. Untuk alasan ini, ICRC memepertahankan keberadaan operasional diwilayah yang dilanda konflik bersenjata dan kekerasan lainnya. ICRC berkantor pusat Jenewa, Swiss dan memiliki delegasi di 80 negara diseluruh dunia dimana hampir 900 orang staff dikantor pusat dan 14.000 staff di yang tersebar di seluruh delegasi di dunia. Tugas mereka ialah menyusun dan mengimplentasikan kebijakan dan strategi dari keseluruhan organisasi, selain itu juga memberikan dukungan penting dan pengawasan bagi operasi dilapangan. Delegasi ICRC yang tersebar di 80 negara dunia bisa melingkupi satu sampai beberapa negara dalam hal delegasi regional. Delegasi ICRC yang tersebar di 80 negara dunia melaksanakan bernagai aktivitas yang tergantung pada situasi dan kebutuhan, diantaranya ialah: ·          Bantuan material bagi orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata atau kekera

ICRC Advokasi Network

ICRC Advokasi Network International Committe of The Cross (ICRC) atau yang sering disebut sebagai Komitte Palang Merah merupakan suatu lembaga kemanusiaan yang bersifat internasional yang bermarkas di jenewa. ICRC merupakan lembaga independent yang bergerak dalam bidang kemanusiaa yang selalu berusaha memberikan perlindungan dan bantuan kepada para korban, baik dalam pertikaian bersenjata internsional maupun dalam konflik internal. Secara garis besar ICRC merupakan pendiri dan anggota palang merah internasional, inisiator pertama dalam penyusunan International Humanitarian Law, pendukung dalam penyebarluasan serta pengawas penerapan International Humanitarian Law dan prinsip palang merah dan peyelenggara operasi kemanusiaan berdasarkan permintaan suatu negara atau inisiatif sendiri. ICRC tetap melaksanakan misi aslinya, yaitu memberikan perlindungan serta bantuan kepada rakyat sipil dan militer yang menjadi korban dalam pertikaian senjata internasional, kekacauan dan ketegangan dal

Makna Generalisasi.

Makna Generalisasi.             Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Pernyataan ini bisa bermacam-macam, mulai dari yang sangat sederhana sampai yang sangat rumit.pernyataan ini juga bias mempunyai tingkat universalitas penerapan, mulai dari tingkat yang sangat tinggi (yang bias diterapkan dimana saja) sampai tingkat yang rendah (yang penerapannya terbatas oleh waktu dan ruang). Sedangkan menurut Tarigan Generalisasi atau perluasan adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus ke yang lebih umum . Dalam kehidupan sehari-hari perubahan makna dapat membawa perbedaan penilaian makna makna. Generalisasi atau perluasan merupakan kebutuhan akan konsep baru seperti diketahui tidak selamanya harus dijawab dengan penciptaan kata baru, tetapi yang justru lebih sering ditempuh oleh pemakai bahasa adalah dengan memperluas komponen makna kata-kata yang sudah ada     Sebagai contoh, perhatikan dua konsep kemakmuran dan legitimasi. Dalam

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI DALAM POLITIK INTERNASIONAL

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI DALAM POLITIK INTERNASIONAL Pengantar Sebagian besar studi mengenai politik internasional pada hakekatnya telah menjadi studi mengenai kebijakan luar negeri. Studi ini memusatkan perhatiannya pada deskripsi kepentingan, tingkatan dan unsur kekuatan Negara adikuasa. Dalam hal apa kalau ada kebijakan luar negeri menjadi politik internasional? Perbedaan kedua istilah ini mungkin lebih bersifat akademi daripada rill, tetapi perbedaan secara kasar adalah mengenai “tujuan dan tindakan” atau keputusan dan kebijakan dari satu atau beberapa Negara dan interaksi antara dua Negara atau lebih. Menurut Fred. A. Sondermann, the lingkage between foreign policy an International Politics. Dari politik international dari kebijakan luar negeri dapat memngacu kepada semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berbeda beda, apakah ia di sponsori oleh pemerintah atau tidak. Dalam studi hubungan international mencakup analisis kebijakan luar negeri atau proses politik antar

Jaringan Advokasi Transnasional Dalam Politik Internasional

Jaringan Advokasi Transnasional Dalam Politik Internasional Jaringan Advokasi Transnasional merupakan sebuah bentuk organisasi yang memilih karakeristik pertukaran serta pola komunikasi yang bersifat sukarela, timbal balik, dan sejajar. Konsep jejaring tersebut dapat berjalan dengan baik karena menekankan pada hubungan yang bersifat cair dan terbuka diantara aktor-aktor yang bekerja dalam area isu-isu tertentu. Jaringan Advokasi Network memiliki keunikan tersendiri karena mereka terorganisasi untuk mempromosikan suatu perkara, ide-ide, norma-norma, serta sering kali melibatkan individu untuk untuk turut mengadvokasi perubahan kebijakan.             Advokasi-advokasi yang diperjuangkan oleh aktor-aktor dalam sebuah Jaringan Advokasi Transnasional adalah berbasis kepada nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu jaringan Advokasi menjadi penting dalam pembahasan mengenai isu-isu yang berbasis nilai-nilai seperti isu-isu hak asasi manusia, lingkungan, perempuan, kesehatan,dan lain-lain.

Strategi Public Relations

Strategi Public Relations Pengertian strategi public relations mennurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta adalah “ Alternatif optional yang dipilih untuk ditempuh guna menapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan) (Ruslan, 2014:134) Intisari definisi kerja public relations atau humas   oleh Dr. Rex Harlow, dari San Francisco Amerika menjadi acuan para anggota IPRA (International Public Relations Association) (1978) yang berbunyi : “Hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama” (Ruslan, 2014:130) Dari perspektif yang berbeda menyatakan PR sebagai fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna melahirkan pemahaman dan penerimaan publik. (Kasali 2003 : 5) Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., p

Strategi Public Relations atau aspek-aspek pendekatan Public Relations

Strategi Public Relations atau aspek-aspek pendekatan Public Relations dalam menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif   antara perusahaan dengan publiknya untuk tujuan bersama adalah sebagai berikut : 1.    Strategi Operasional Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program kemasyarakatan ( sociologi approach ), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media masa. Artinya pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar ( listening ), dan bujan hanya sekedar mendengar ( hear ) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut. 2.    Pendekatan persuasif dan edukatif Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi d

perang dunia I

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Perang Dunia 1 merupakan perjuangan bersenjata sedunia, berlangsung dari tahun 1814-1918, yang melibatkan dua blok kekuatan negara Eropa, yaitu Jerman, Austria, Hungaria melawan Inggris, Prancis, dan Rusia yang merupakan blok sekutu. Perang dunia muncul karena adanya suatu aliansi dari suatu negara yang ingin mengambil kekuasaan negara lainnya, atau juga karena adanya rasa iri yang timbul dari negara tersebut. Sebagian sejarawan mengatakan bahwasannya terjadi dua perang yaitu perang antara Austria-Hongoria terhadap Serbia dan dikenal sebagai konflik lokal yang lain adalah perang antara Jerman dan Rusia yang dikenal dengan perang umum yang mana Jerman memulai atas perang tersebut agar posisi Negara Jerman tidak di ambil oleh Rusia, walaupun jerman pada masa itu negara yang terkuat di Eropa pada