Food Security (keamanan pangan)
Food Security
Apa
itu security food?
Konsep food security ada pada first
world conference pada tahun 1974. Food Security menurut PBB adalah “Ketersediaan Pangan dunia yang
cukup dalam segala waktu untuk menjaga keberlanjutan konsumsi pangan , dan
menyeimbangkan fluktuasi Produksi dan Harga. Menurut FAO (Food and
Agricultural Organization) Ketahanan pangan adalah situasi dimana semua
orang dalam segala waktu memiliki kecukupan jumlah atas pangan yang aman dan
bergizi demi kehidupan yang sehat dan aktif. Menurut Undang-Undang (UU) No.7
Tahun 1996 mendefinisikan ketahanan pangan sebagai “Kondisi dimana terjadi
kecukupan penyediaan pangan bagi rumah tangga yang diukur dari ketercukupan
pangan dalam jumlah dan kualitas dan juga adanya jaminan atas kemanaan (safety),
distribusi yang merata, dan kemampuan membeli.
Krisis
pangan dan bahaya kelaparan sedang membayangi dunia. Jumlah kasus kekurangan
pangan dan kelaparan tahun ini paling tinggi sejak tahun 1970-an. FAO-UN (2009)
memperkirakan sekitar 1,02 milyar jiwa di seluruh dunia saat ini sedang
mengalami kekurangan pangan dan kelaparan. Kondisi yang paling parah terjadi di
negara-negara Afrika dan Asia Selatan. Bahkan, menurut UN Population Fund
(2000) memprediksi pada tahun 2050, akan ada tambahan sekitar 2,32 milyar jiwa
yang tersebar di seluruh dunia yang harus dipenuhi kebutuhan pangannya di bawah
tekanan ancaman perubahan iklim yang semakin berat.[1]
Faktor-Faktor
Terjadinya Krisis Pangan.
Di
era globalisasi saat ini, krisis pangan merupakan sebuah isu yang menjadi
tantangan bagi seluruh negara di dunia. Pertumbuhan populasi penduduk yang
sangat cepat dari tahun ke tahaun perlu diiringi dengan kecukupan bahan makanan
yang layak. Namun, kondisi dibeberapa negara, apa lagi di negara berkembang dan
miskin, menunjukkan bagaimana krisis pangan sudah menjadi fakta di jalanan.
Sebagian warga miskin harus berjuang untuk memenuhi kecukupan pangan demi
keberlangsungan hidup.
Dalam
buku isu-isu global karya Budi Winarno, ia menjelaskan ada 6 faktor penyebab
krisis pangan yaitu:
·
Penduduk dunia yang
kian bertambah.
Tingginya
permintaan pangan salah satunya ialah disebabkan oleh semakin bertambahnya
penduduk di tiap-tiap negara setiap tahunnya. Pertumbuhan populasi dunia saat
ini yang tiap tahunnya cukup tinggi, terutama di beberapa negara dengan
penduduk besar seperti; China, India, AS, Indonesia dan brazil.
·
Cuaca Ekstrem.
Perubahan
cuaca cukup ekstrem yang terjadi dibeberapa negara termasuk factor yang
memberikan dampak negative bagi produksi pangan.
·
Pembatasan Ekspor.
Kenaikan
harga pangan dunia juga dipicu oleh perlindungan persediaan pangan dalam negeri
masing-masing negara sehingga menurunkan kuantitas jumlah ekspor bahan makanan
di pasaran internasional.
·
Trend Energi
Alternatif Biofuel.
Salah
satu factor naiknya harga pangan dunia yang memicu ancaman krisis pangan dunia
adalah kebijakan energy alternative biofuel yang banyak dikembangkan di
negara-negara industry maju.
·
Kekuatan korporasi
besar.
Korporasi
besar juga memiliki andil dalam menentukan harga produk pangan di pasar
internasional. Hal itu bisa diprediksi pada fenomena akuisisi lahan yang menjadi
trend negara-negara kapitalis.[2]
·
Kebijakan
liberalisasi pasar dan privatisasi.
Ancaman
krisis pangan juga dipengaruhi oleh intervensi lembaga keuangan multilateral
saat krisis di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Berdasarkan
catatan FAO, sekitar 1 miliar orang terancam kelaparan. Di beberapa negara
maju, 2 hingga 4 persen penduduknya mampu memproduksi makanan untuk seluruh
penduduk, bahkan mengekspornya. Namun, di banyak negara berkembang, 60 sampai
80 persen penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduknya.[3]
Upaya
Untuk Menghadapi Ancaman Krisis Pangan.
Mekanisme
pasar yang lebih banyak berkembang selama ini dalam mengelola ketersediaan
pangan tidak bisa lagi memberikan solusi bagi semua pihak. Tampak jelas
bagaimana ketersediaan pangan justru semakin problematis. Oleh karena itu,
menjamin pemikiran keynisian serta model Developmental State yang banyak
dikembangkan oleh negara-negara Asia Timur, usaha-uasaha pencegahan krisis
pangan diharapkan dapat memenuhi semua elemen-elemen penting dalam ketersediaan
dan ketahanan pangan dunia. Adapun usaha-usaha yang dikembangkan ialah:
1. Ketersediaan. (Availability).
Pemanasan global telah menimbulkan
banyak bencana gagal panen diseluruh dunia. Ketersediaan pangan nasional
menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama di negara-negara insustri maju.
Kerjasama ekonomi dalam kerangka perdagangan internasional digalakkan demi
mengatasi ancaman krisis pangan.
2. Aksesibilitas (Accebility).
Elemen Aksebilitas adalah bagaimana
masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan layak dan harga yang
terjangkau. Dalam hal ini, dibutuhkan peran pemerintah yang proporsional dalam
menjaga stabilitas harga produk pangan sehingga masyarakat pada semua lapisan
social mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dalam akses kebutuhan pangan.[4]
3. Stabilitas (Stability).
Pemerintah perlu mengintegrasikan
kebijakan sektor pertanian yang merupakan sektor ekonomi rill dengan kebijakan
ekonomi makro. Untuk menjaga stabilitas jumlah produksi nasional dan juga
kemampuan masyarakat dalam akses pemenuhan kebutuhan pangan, dibutuhkan
kestabilan produk pangan nasional.
4. Keamanan (Safety).
Dalam memenangkan perdagangan bebas,
dibutuhkan corak pertanian yang padat teknologi dan berorientasi pasar.
Di
Indonesia sendiri pemerintah berusaha untuk mengatasi masalah ini Dalam upaya
mengatasi ancaman krisis pangan, pemerintah hendaknya meniru program pertanian
di Jepang. Di sana, pemerintah menghargai para petaninya dengan memberikan
kompensasi kepada mereka yang mau menggarap lahannya. Pemerintah juga perlu
merumuskan teknologi baru dan menciptakan pangan alternative.
Daftar Pustaka
AN, S. (2011). Krisis Pangan dan Bahaya Kelaparan
Ancam Dunia. yogyakarta: Humas Universitas Gajah Mada.
Prof.Drs. Budi Winarno, M. P. (2011). Isu-Isu
Global Kontemporer. Yogyakarta: CAPS.
Slamet, S. (2012). Krisis Pangan: 8 Penyebab
Pertanian Indonesia Tertinggal. jakarta: kompasiana.
[1]
Humas UGM/Satria AN,2011. Krisis Pangan dan Bahaya kelaparan Ancam Dunia.http//ugm.ac.id
[2]
Budi Winarno,2011.isu-isu global. Yogyakarta:CAPS
[3]
Suryana Slamet, Krisis Pangan: 8 Penyebab Pertanian Indonesia Tertinggal
[4]
Ibid, Hal 2
Komentar
Posting Komentar