ayat Al-Quran yang berkaitan dengan diplomasi islam
Diplomasi
Islam
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى
الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونقَالُوا
سَلَامًا
Artinya:
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (Al-Furqan:63)
وَعِبَادُ
الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
Yaitu dengan langkah tenang anggun,
tidak sombong dan tidak angkuh, sebagaimana yang di sebutkan dalam ayat lain
yang artinya:
Dan janganlah berjalan di muka bumi
dengan sombong (Al-Isra’: 37)
Abdullah
Ibnu Mubarrak telah meriwayatkan dari Ma’mar dari Ibnu Mu’tar dari Hasan
Al-basri sehubungan dengan makna firmannya: dan hamba-hamba yang maha
pemurah (Al-furqan: 63), hingga akhir ayat. Bahwa orang-orang mukmin orang
yang rendah hati demi Allah pendengaran dan penglihatan mereka serta seluruh
anggota tubuh mereka menampilkan sikap yang rendah hati sehingga orang-orang
yang jahil menduga mereka sebagai orang yang sakit padahal mereka sehat.
Sesungguhnya mereka dalah orang yang sehat tetapi hati mereka dipenuhi oleh
rasa takut kepada Allah SWT.
Sedangkan
dipotongan ayat 36 yang berbunyi:
وَإِذَا
خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونقَالُوا سَلَامًا
Yaitu oarang-orang menilai mereka sebagai orang-orang
yang kurang akalnya yang diungkapkannya kepada mereka dengan kata-kata yang
buruk maka mereka tidak membalasnya dengan hal yang semisal, melainkan
memaafkan dan tidaklah mereka mengatakan perkataan kecuali yang baik-baik
seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Semakin orang jahil bersikap keras
maka semakin pemaaf dan penyantun pila sikap beliau.
Kaitan Ayat al-Furqan ayat 63 dengan
diplomasi.
Di dalam sikap berdiplomasi kita diajarkan
oleh Allah SWT untuk bersikap tenang, tidak sombong dalam menghadapi
orang-orang yang tidak setuju dengan pendapat kita. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagai umat islam kiata bisa dipandang baik oleh lawan maupun kawan kita dan
juga dapat dengan besikap demikian kita kemungkinan besar akan mendapatkan
tujuan kita sebelumnya. Walaupun kita sebagai pihak yang berdiplomasi dicemooh,
dihina, diejek. Dengan menunjukkan sikap demikian maka hati mereka akan luluh
terhadap kita. Inilah hal harus dimiliki oleh seorang diplomat yang arif dan
bijak.
Komentar
Posting Komentar